Our Story
Sejarah Lembaga Seni Bougenville
Bermula dari didirikannya Sanggar Bougenville oleh H. Muhammad Yanis Chaniago pada tahun 1984, Sanggar Bougenville memulai langkahnya dalam upaya penggalian, pengembangan dan pelestarian seni budaya tradisional di Kalimantan Barat.
Sejak itu, banyak prestasi diraih H. Muhammad Yanis Chaniago bersama Sanggar Bougenville. Karya-karyanya pun melegenda hingga dini, seperti Langkah Tari Jepin Empat-Empat yang menjadi pakem langkah tari me-in di Kalbar serta Tari Sekapur Sirih, yang menjadi tari penyambutan khas Kalbar. Ia pula yang membawa Tari Serampang 12, karya Sauti Gustami, ke Bumi Enggang Gading.
Sepeninggal H. Muhammad Yanis Chaniago, Sanggar Bougenville dilanjutkan oleh putra bungsunya, H. Yuza Yanis.
Berbekal semangat dan dedikasi yang diwarisi dari sang ayah, Yuza melanjutkan berbagai prestasi yang telah ditorehkan ayahnya, baik di tingkat lokal hingga mancanegara.
Sanggar Bougenville menjadi embrio terbentuknya Lembaga Bougenville. Metamorfosis menjadi Lembaga Bougenville ini merupakan upaya H. Yuza Yanis untiuk semakin mengembangkan sayap Bougenville ke tahap yang lebih besar lagi: menjaga martabat melalui seni musik dan tradisi.